Social Profiles

Pages

Kamis, 09 Agustus 2012

SMASH BIKIN LABEL MUSIK MALAYSIA KAGUM

Sejak muncul membawakan lagu ‘I Heart You‘, nama SMASH akhirnya terus melambung, membuat boyband beranggotakan 7 orang tersebut semakin dikenal masyarakat. Tak hanya berhasil merebut hati penikmat musik tanah air, tapi juga sukses meraih popularitas di negeri jiran. Salah satu negara yang menjadi tujuan SMASH untuk memulai langkah go international adalah Malaysia. Di sana mereka melakukan promosi sekaligus menjual album perdana mereka.

“Kita berkunjung ke Malaysia dalam rangka tur album pertama. Showcase kecil di sungei wang. Respons besar, kami kan sempat jual CD di sana dan sold out,” kata Rafael, salah satu personel SMASH.
Tak hanya itu saja, rupanya antusiasme para penonton dan Smashblast mampu membuat Ancora Music, label rekaman asal Malaysia, merasa terkejut. Menurut mereka, belum pernah ada artis dari Indonesia yang mendapat respon begitu besar dari masyarakat Malaysia.
“Mereka (Ancora Music) bilang, belum pernah lihat artis Indonesia yang bikin showcase dan bisa sepadat itu penontonnya,” kata Rangga.
“Label di sana bilang enggak pernah bawa artis Indonesia yang euforianya seperti SMASH,” Rafael ikut menimpali.
Rangga lantas bercerita bahwa Ancora Music selalu memantau penampilan SMASH di negeri jiran tersebut. Saat melakukan gladi resik di sebuah mall, tak terlalu banyak orang yang tertarik menonton.
“Pas Gladi Resik di mall, mereka (Ancora Music) lihat kan penontonnya sepi. Pas showcase, mereka langsung kaget lihat banyaknya Smashblast yang nonton penampilan kita,” ujar Rangga.

BISNIS MUSIK DI INDONESIA

Royalty & Perhitungannya

Sebelum saya menjelaskan isi judul di atas ini , maka saya mohon kepada kamu untuk berpola pikir seperti pedagang yang tidak mau merugi walau pada akhirnya adalah win to win solution tapi hak hak yang menjadi milik kamu akan kamu dapatkan berapapun besarnya nanti. So, jangan terlalu cepat ambil keputusan karena ingin cepat jadi orang tenar! Tutup mata dan telinga karena mau di kontrak oleh Label Kondang! Kalo ntar enggak happy , urusan ntar aje! ck..ck..ck....Sooooo Stupid!

Harga Dasar = Base Price
Perlu diketahui pada umunya pelaku bisnis musik di Indonesia menghitung royalty dari Harga Dasar yang istilah kerennya adalah Base Price atau PPD (Publish Price to Dealer). Perhitungan untuk mendapatkan Harga Dasar tersebut adalah sbb:

Harga Retail X (100% - Diskon yang di tentukan oleh distributor/label) = Base Price

Tidak perlu kaget kalau angka diskon tersebut akan bervariasi, masing masing label/distributor memiliki angka berbeda dengan alasan yang berbagai macam. Ada pula yang menghitung biaya Sticker PPN dan ASIRI dalam perhitungan Base Price yang menurut saya sebetulnya adalah tidak fair bagi kamu. Karena biaya atas Sticker PPN tersebut dapat mereka sertakan pada saat mereka membayar pajak. Namun angka diskon tersebut akan berkisar antara 25%-30%. Bagi saya angka yang wajar dan seharusnya di seragamkan oleh ASIRI sendiri adalah 25%. Diskon sebesar 25% tersebut adalah merupakan hak dari Agen/Wholesaler yang pada umumnya kemudian diambil oleh para retailer sebesar lebih kurang 20%. Kembali lagi pada topik Base Price, maka dengan cara perhitungan diatas dan diskon sebesar 25% maka angka Base Price Kaset dan CD yang di dapat adalah:

Kaset
Harga Retail Kaset X (100% - 25%) = Base Price

maka

Rp 18.000,- X 75% = Rp 13.500,- (Cassette Base Price)


CD
Harga Retail CD X (100% - 25%) = Base Price

maka

Rp 35.000,- X 75% = Rp 26.250,- (CD Base Price )


Royalty ArtisDari sebuah kontrak rekaman kamu bisa mendapatkan yang namanya Royalty Artis.
Royalty ini adalah hak kamu dari kerja keras dan jasa performance yang di rekam di Master Rekaman yang kemudian digandakan dalam bentuk Kaset dan CD. Untuk media lainnya saya akan bahas pada posting selanjutnya. Persentasi atas Royalty Artis yang akan menjadi hak kamu sangat bergantung pada kemampuan kamu untuk bargain dengan pihak label/Bos Rekaman. Pada umumnya Royalti Artis akan berkisar antara 1% - 10% namun semua akan kembali bergantung kepada bargaining power kamu. Dan pada akhirnya kamu juga yang akan memutuskan untuk menerima hasil tawar menawar tersebut. Dalam hal ini saya hanya ingin mengingatkan bahwa kamu harus tahu harga yang pantas untuk jerih payah dan karya kamu tersebut. Apakah mungkin Royalty Artis bisa hingga 20% dari Base Price? saya katakan mungkin saja tapi pasti ada kompensasi dan resiko yang berbeda pula misalkan, si Artis sudah terkenal dan juga harus produksi album sendiri atau bahkan dengan produksi video pula.
Sekarang katakanlah kamu mendapatkan persentase royalty artis sebesar 5% maka berapa yang kamu dapat dari hasil penjualan per Kaset dan CD album kamu tersebut?

Untuk Kaset
Base Price Kaset X Persentase Royalty = Royalty Artis, maka

Rp 13.500 X 5% = Rp 675,- (per Kaset)


Untuk CD
Base Price CD X Persentase Royalty = Royalty Artis, maka

Rp 26.250,- X 5% = Rp 1.312,50 (per CD)


Pembayaran Royalty
Pada saat penandatangan perjanjian rekaman dengan pihak label kamu seharusnya menerima pembayaran Royalty Artis di muka (advance payment). Besarnya pembayaran tersebut sangat bergantung dari hasil bargain kamu atau kesepakatan dengan pihak label mengenai jumlah copy Kaset dan CD yang di perhitungkan untuk itu. Apabila hasil kesepakatan kamu dengan pihak label adalah 75.000 copy untuk Kaset dan 10.000 copy untuk CD, maka pembayaran Royalty Artis di muka yang kamu terima adalah:

Untuk Kaset
Royalty X Jumlah copy= Pembayaran royalty dimuka, maka

Rp 675,- X 75.000 = Rp 50.625.000,-

dan

Untuk CD
Royalty X Jumlah copy= Pembayaran royalty dimuka, maka

Rp 1.312,50 X 10.000 = Rp 13.125.000,-


Eh ngiler! Tarik dulu tuh iler! Untuk pembayaran Royalty Artis selanjutnya atau hasil penjualan setelah angka 75.000 copy untuk Kaset dan 10.000 copy untuk CD. kamu harus membuat kesepakatan dengan pihak label untuk menentukan termin pembayaran yang harus di lakukan oleh mereka selanjutnya. Dengan catatan mereka juga harus memberikan laporan penjualan bulanan secara berkala.

Selain Royalty Artis yang mutlak adalah hak kamu dari hasil penjualan album nanti, maka sebagai sebuah grup band/penyanyi solo/grup vokal maupun seorang musisi, kamu juga memiliki hak atas Royalty Pencipta Lagu (Mechanical Rights) apabila ada terdapat lagu hasil karya cipta kamu di dalam album tersebut. Dalam hal ini kamu harus waspada pada isi perjanjian rekaman yang akan kamu tanda tangani. Umumnya mereka memusnahkan hak kamu sebagai pencipta lagu dengan cara menggabungkan pembayaran atas lagu karya cipta kamu kedalam biaya produksi yang terdapat dalam perjanjian rekaman. Bila terjadi demikian maka hak kamu sebagai pencipta lagu sudah di lecehkan, dan karya cipta kamu di bayar oleh mereka secara flat pay (sekali bayar). Sekali lagi kamu harus mengerti bahwa sebuah karya cipta itu di lindungi oleh Undang-Undang, check saja yang paling updateUU.RI No 19 Th 2002 di http://www.dgip.go.id/ . So, jangan lupa kamu daftarkan hasil hasil karya cipta kamu tersebut.

Royalty Pencipta Lagu (Mechanical Royalty).
Cara berhitung untuk royalty ini di seluruh dunia sangat beragam, ada yang pakai standar harga durasi lagu, harga standar industri, ada yang pakai standar persentase. Di Indonesia entah bagaimana (mungkin ini jasa Bpk Chandra Darusman sewaktu mendirikan YKCI) mengadopsi standar persentase sesuai standar Internasional, yakni sebesar 5,4% untuk sebuah media album rekaman terjual untuk berapapun jumlah lagu yang terdapat di dalam album tersebut. Jadi berapa harga royalty per lagu ciptaan kamu tersebut di dalam sebuah kaset?
Bila……
Base Price Kaset = Rp 13.500,-
Jumlah lagu dalam album= 10 lagu

Rumus cara menghitungnya adalah:

Base Price X Persentase
------------------------------- = Royalty per lagu
Jumlah Lagu

Maka harga per lagu ciptaan kamu adalah

Rp 13.500,- X 5,4%
---------------------------- = Rp 72,9 per lagu10

(untuk perhitungan harga per lagu/Cd kamu hitung sendiri aja ya)


Pembayaran Royalty Pencipta LaguBersyukurlah bila kamu berhadapan dengan label yang sangat menjunjung tinggi HAKI (Hak Intelektual) karena bersedia untuk membayarkan hak kamu tersebut pada saat perjanjian di tanda tangani. Maka usaha kan bahwa pembayaran dimuka tersebut sesuai dengan jumlah copy yang telah di sepakati dan di bayar penuh juga tanpa mengikat kamu dengan sebuah perusahaan penerbit (publisher). Apabila sebelum perjanjian rekaman kamu sudah terikat kontrak dengan sebuah publisher tentunya pembayaran yang kamu terima tidak merupakan pembayaran yang penuh karena telah dikurangi hak (control share) si Publisher tersebut. (Saya akan bahas mengenai ini pada posting berikut). Untuk pembayaran diatas angka yang telah di sepakati di perjanjian akibat aktivitas penjualan umumnya akan dijadwalkan bersamaan dengan pembayaran Royalty Artis kamu.

Berapa besar yang bisa kamu terima nanti?Besarnya pembayaran Royalty Pencipta Lagu (RPL) yang kamu terima sangat bergantung pada jumlah lagu ciptaan kamu yang terdapat dalam album dan angka penjualan Kaset dan Cd-nya. Bagaimana bila penciptanya lebih dari satu? Saya yakin kamu termasuk manusia yang punya intelektualitas tinggi dan moral yang pas-pasan ;P (canda man!) dan kamu bisa share 50:50 dengan partner kamu. Bila masih dirasa kurang fair ya di bicarakan saja alasannya, jangan hanya diam tapi dongkol! Bagaimana membaginya bila untuk sebuah group band? Mungkin karena telah sepakat umunya ada yang bisa bagi rata! Tapi kalau lagu tersebut tercipta setelah bikin musik bersama lalu si A bikin melody-nya dan si B bikin lirik-nya, menurut saya pantasnya hak tersebut di bagi tiga bagian saja. Namun yang mendapat bagian sendiri sebaiknya tidak menuntut bagain yang sharing demi kebersamaan. Kalau mau berkhayal berapa pendapatan kamu sebagai pencipta lagu hitung saja sendiri deh angka diatas:

Royalty per lagu X jumlah lagu kamu X jumlah copy Kasetnya.= RPL
Sekali lagi, jangan sia-sia kan hak hak kamu!

Wednesday, July 26, 2006

MUSIK, ROYALTY & KAMU


Karena saya merasa cukup banyak rekan-rekan yang bertanya kepada saya sekitar masalah isi kontrak, hak royalty dan hak-hak apa saja yang bisa mereka peroleh dari bisnis di dunia musik rekaman (musik bisnis). Maka blog ini saya buat khusus untuk membantu para musisi, penyanyi, pencipta lagu dan calon generasi penerus insan musik di Indonesia. Agar kamu (saya anggap anda adalah termasuk orang-orang yang saya maksud tadi) tidak lagi naif, lugu, lalu merasa di bodohi dan merasa paling pinter (kalo kelewat pede.......sadar enggak ya?) bila berhadapan dengan para Bos Rekaman (Managing Director/A&R/CEO/Label Executive/Produser) baik itu bos dari major label apalagi bos indie label.

Sebagai pemula kamu tentu dapat saya kategorikan Naif, tahu hak kamu untuk mendapatkan royalty tapi tidak tahu datangnya dari mana, bagaimana perhitungannya, royalty apa saja yang bisa jadi hak kamu dari hasil karya kamu. Lugu, Tidak naif lagi tapi kamu tidak punya pendirian, menurut saja apa kata temen, group, manajer kamu, apalagi dengan janji-janji si Bos Rekaman dan anehnya tidak merasa di rugikan (punya slogan; rejeki dateng dari mana aja tuh!). Merasa dibodohi, tidak naif dan lugu tapi tetap saja ada hak hak yang akhirnya menguap di hadapan kamu (sst...terasanya di kemudian hari lo...sakiiiit!). Dan yang paling parah adalah kamu yang Merasa paling pintar bisnis dan karena saking pedenya malah bertindak selaku rekan dari Bos Rekaman dan membuat temen temen se-group kamu terpengaruh dan menuruti apa kata si Bos Rekaman. jadi sudah mau merugikan diri sendiri mengajak teman pula. (sekali lagi gitu loh! ; bisa sadar enggak ya yang seperti ini?)

Singkatnya saya tidak mengatakan kalau Bos Rekaman itu adalah Big Monster semua, jadi saya hanya ingin lebih mengingatkan kepada kamu karena pola pikir kamu bukan seperti bisnisman atau pedagang maka perhatikan dengan baik baik hak-hak apa saja yang bisa kamu peroleh dari hasil karya kamu

Revolusi Industri Musik Indonesia

Rute Pondok Kopi – Rawamangun terasa dekat karena sering antar jemput ponakan yang tinggal di Rawamangun. Ditengah rute tersebut saya sering mampir disebuah Mall. Mall Klender yang dulu dikenal dengan nama Swalayan Jogja yang hangus terbakar waktu heboh penjarahan diawal reformasi.
Biarpun kecil Mall ini menyediakan hampir semua kebutuhan, bisa makan pizza, donut, fried chicken, swalayan, baju baju, warnet, ATM, salon kecantikan dan ada toko CD favorite saya, DiscTara. Hampir 50% koleksi CD saya beli di toko ini. Tapi entah kenapa setelah sebulan saya tidak mampir ternyata DiscTara tutup.
Saya tidak sempat tanya sama pegawainya kemana mereka pindah (kalau memang pindah). Setelah itu saya coba cari toko CD ke tempat lain tapi banyak yang sudah tutup duluan. Ada apa nih.. kok banyak toko CD pada tutup. Apa karena bisnis musik sedang turun? Padahal sejak dua tahun terakhir band band baru sedang bermunculan di industri musik Indonesia. Sebut saja mulai dari Peterpan, Ungu, Samsons dan tentu saja band yang sudah lebih dahulu exist seperti Dewa, Padi, Slank dst.
Tidak mungkin bisnis musik lesu pikir saya, lha wong musisi dan penikmat musiknya bertambah banyak, kenapa mesti lesu? Sampai akhirnya majalah Rolling Stone versi Indonesia edisi Maret menulis kiamatnya industri musik Indonesia. Widi Asmoro dari Sony BMG yang saya minta klarifikasinya tentang hal ini membenarkan, bahkan lebih jauh lagi Widi menyebutkan bahwa musisi Indonesia sekarang ini lebih hanya mengandalkan honor dari konser untuk biaya hidup sehari-hari ketimbang dari royalti rekaman. Walaupun menurut Widi musik itu sendiri tidak akan pernah mati sementara industri musik kelihatanya bakal terus terpuruk.
Saya baru mendapat gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi setelah membaca blognya Pak Budi Rahardjo seorang pemerhati masalah TI. Menurut Pak Budi terpuruknya industri musik karena selain pembajakan juga karena perubahan kebiasaan cara mendengarkan musik yang semula dalam format audio menjadi format digital. Seketika saya sadar bahwa musik yang saya dengar setiap hari selama ini adalah musik digital hasil transfer dari CD Audio original yang saya beli.
Rupanya kebiasaan saya itu sangat berpengaruh karena terjadi secara global. Ini membuka wawasan saya bahwa apa yang sebenarnya sedang terjadi adalah sebuah revolusi, revolusi media yang dikomandani oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Sepuluh tahun yang lalu kebanyakan orang mendengarkan musik dari kaset atau CD, membaca berita dari koran atau majalah, menonton hiburan dari TV atau video. Sepuluh tahun yang lalu kebanyakan orang menggunakan komputer hanya untuk produktifitas kerja kantor atau game, menggunakan internet hanya untuk baca email atau baca berita diportal atau versi online dari media cetak atau hanya untuk cari informasi di Search Engine.
Kini mungkin kebanyakan orang akan mengerti bahwa sudah terjadi perubahan media dari konvensional ke digital. Dulu baca berita dimedia cetak sekarang baca berita diinternet, dulu dengar musik ditape, sekarang dengar musik dikomputer atau mp3 player. Dulu orang pakai HP hanya untuk telephone dan SMS, sekarang orang pakai HP untuk koneksi internet atau nonton TV.
Tapi apakah hanya sebatas itu. Kalau kita cermati seperti cerita saya diatas maka perubahan ini sesungguhnya membawa implikasi yang sangat luas. Berubahnya media mengubah perilaku masyarakat, berubahnya perilaku masyarakat mengubah tatanan ekonomi, bisnis, sosial, agama, budaya bahkan politik. Bagaimana itu terjadi kita mesti simak secara keseluruhan mulai dari proses perubahan.
Setelah komputer digital menjelma dalam bentuk PC yang murah meriah dan dapat dimiliki oleh banyak orang, kemudian Bill Gates dari Microsoft menciptakan Sistem Operasi Windows yang membuat PC menjadi bisa digunakan tidak hanya untuk mengetik tapi juga untuk mendengarkan musik, menjelajah internet, nonton film, bermain game dll, kemudian lagi Linus Torvalds menciptakan Sistem Operasi Linux yang memfasilitasi jutaan server situs web baru penyedia content digital, maka perubahan besar sudah dimulai.
Media telah berubah, orang yang baca berita diinternet semakin banyak, pembaca berita dari media cetak tentunya semakin sedikit. Orang yang mendengarkan musik dari komputer atau mp3 player semakin banyak sementara pendengar musik dari stereo-tape semakin sedikit. Orang yang menonton video dari DVD semakin banyak sementara penonton video dari VCD semakin sedikit. Perilaku telah berubah lantas apa selanjutnya.
Pada prinsipnya masyarakat menginginkan kemudahan entah dari akses, harga atau penggunaan dari sebuah media. Keadaan ini membuat industri hardware dan software berlomba lomba membuat format digital mereka supaya bisa dinikmati oleh pengguna peralatan media digital. Leonardo Chiariglione dari Moving Picture Entertainment Group menciptakan salah satu format digital paling populer, yaitu MP3 untuk musik dan MPEG untuk video. Steve Jobs dari Apple menciptakan iPod sebagai MP3 player pertama yang kemudian segera ditiru oleh banyak produsen hardware lainnya dengan harga jual murah meriah bak kacang goreng. Belum lagi produk HP yang semakin murah dan semakin canggih yang memungkinkan pengguna HP bisa melakukan apapun yang biasa dilakukan di PC.
Karena media baru (baca: digital) memiliki sifat akses yang mudah, harga bersaing dan pengoperasian yang sederhana membuat akselerasi perubahan semakin cepat. Ketika rasio pengguna media-baru sudah semakin besar dibanding dengan pengguna media-lama maka mulailah timbul gejala gejala yang sebelumnya hanya diyakini sebagai gaya hidup modern saja.
Masih ingat fenomena Inul Daratista dengan aksi goyang ngebornya? Fenomena ini memicu polemik nasional berkepanjangan. Berbagai tokoh sosial dan agama ikut terlibat dalam kisruh goyang ngebor ini. Tahukah anda media yang digunakan Inul untuk meroketkan popularitasnya? Media yang dipakai adalah VCD aksi goyang ngebor yang bajakanya dapat diperoleh dengan mudah dan harga murah.
Alasan Rupert Murdoch yang dijuluki Raja Media Barat membeli portal MySpace.com seharga 580 juta dollar adalah karena oplah media cetak semakin turun sementara belanja iklan perusahaan pemasangan iklan di internet semakin besar.
Parameter sukses sebuah Band dibarat sekarang sudah mulai menggunakan download singles dan bukan lagi jumlah copy album yang terjual.
Kalau sudah begini apa yang mesti kita lakukan? Haruskah kita bertahan dengan paradigma lama? Haruskah para pelaku industri musik tanah air (baca: Label) bertahan tidak mau membuka diri dengan tidak menjual produknya secara online.
Ada contoh menarik tentang hal ini. Di dunia jurnalistik kita mengenal media baru yang bernama Blog. Semula banyak pelaku jurnalistik yang mencibir tentang keberadaan Blog yang dianggap tidak serius ini. Seperti halnya pelaku industri musik yang mengecam MP3 sebagai biang kerok pembajakan. Tapi kemudian Blog mulai dihayati sebagai media baru yang juga bisa menjadi media jurnalisme serius.
Budi Putra seorang wartawan Tempo yang sudah cukup mapan memutuskan berhenti bekerja untuk Tempo dan memilih menjadi fulltime blogger. Perusahaan perusahaan mulai mengasuh Blog sebagai ajang Public Relation dan marketing mereka.
Apa akibatnya jika kita tidak memperhitungkan keberadaan media baru ini? Nila Tanzil seorang jurnalis dan juga seorang blogger telah membuktikan bahwa media baru tidak bisa dinafikan begitu saja keberadaannya. Tulisan Nila pada blognya membuktikan pemerintahan sebuah negarapun tidak bisa terhindar dari perubahan.
Sebuah negara, tepatnya Malaysia. Kisahnya berawal dari Nila sebagai presenter TV swasta diundang oleh pemerintah Malaysia untuk meliput promosi pariwisata negara itu. Pemerintah Malaysia menghendaki liputan sesuai keinginan mereka alias tidak mengungkap fakta sebenarnya yang tentu saja tidak bisa diterima oleh Nila. Sepulang ke tanah air Nila menulis di blognya tentang liputan tersebut apa adanya. Tulisan itu kemudian mengundang polemik yang berujung statement dari dua orang mentri Malaysia (Menteri Pariwisata Malaysia dan Menteri Penerangan Malaysia). Dua menteri tersebut menyatakan bahwa media baru bernama Blog berikut dengan para bloggernya tidak bisa dipercaya alias pembohong. Tentu saja para pembaca berita sudah tahu siapa yang mengungkap fakta yang sebenarnya tentang pariwisata Malaysia.
Mereka (dua orang menteri ini) yang mewakili pemerintahan sebuah negara sekalipun tidak bisa melawan arus perubahan dimana orang orang sudah mengalami perubahan. Walhasil promosi yang semula ditujukan untuk membangun citra positif pada pariwisata Malaysia malah menuai citra negatif hanya kerana tidak tanggap pada perubahan media.
Ketika invasi Amerika ke Irak dimulai banyak media resmi Barat yang menggunakan blog-blog individual sebagai referensi mereka. Ini membuktikan media baru bernama Blog tidak bisa dianggap main-main peranannya dalam jurnalisme.
Kembali ke bidang musik dimana lebih banyak lagi fakta yang bisa diungkap. Angelina Alfareza (Echa) seorang yang berasal dari keluarga musisi (ayah, ibu, suami dan adik adiknya semua berprofesi sebagai musisi) mengungkapkan banyak hal tentang kehidupan musisi. Kakak kandung Audy Item ini menggambarkan kehidupan musisi tanah air memang cuma mengandalkan pemasukan dari konser, manggung, iklan, dan kalo ada yg bisa main sinetron atau film termasuk orang yang beruntung, at least itu dari sisi bisnis katanya.
Menurut Echa band-band atau artis yang masanya sudah agak lewat, kalo tidak legend-legend banget dan tidak punya massa penggemar bakal sulit untuk survive di dunia musik. Lebih jauh lagi Echa mengungkapkan untuk band atau penyanyi yang memiliki sisa kontrak album masih ada harapan dengan berbagai syarat berat diantaranya harus ada 3 hit singles dalam satu album. Kalau syarat tersebut tidak terpenuhi maka jangan harap Label akan merilis albumnya.
Istri musisi Emil personel band NAIF ini kadang suka prihatin dengan anak-anak band baru yang minta didenger demonya untuk minta sumbang saran dan bantuan link ke produser atau Label. Mereka datang dengan setumpuk harapan, angan-angan ingin ngetop dan banyak uang. Sekarang tidak segampang itu, selain materi musti kuat, ada hits, promo, management artisnya, faktor x dari artis itu sendiri tukasnya. Echa berpendapat bahwa untuk band/artis sekarang sebaiknya diedukasi supaya bisa beradaptasi dengan perubahan media.
Saya setuju. Pembajakan bukanlah satu-satunya biang kerok keterpurukan industri musik. Sebelum maraknya media digitalpun pembajakan sudah ada tapi efeknya tidak seperti sekarang. Para pembajak rupanya lebih tanggap akan perubahan media dibanding para pelaku industri musik itu sendiri.
Kita belum lagi benar benar memasuki puncak dahsyatnya perubahan. Sebentar lagi pemerintah akan menggelar megaproyek Palapa 02 Ring (Palapa Ring) yang nilai proyeknya mencapai Rp 3 triliun. Sudah ada konsorsium 7 perusahaan besar yang akan ikut tender megaproyek Palapa Ring ini. Palapa Ring nantinya akan menjadi infrastruktur telekomunikasi broadband (backbone) yang akan menghubungkan 33 propinsi yang mencakup 460 kabupaten.
Kalau saya ibaratkan backbone itu bolehlah dikatakan jalan tol telekomunikasi, sementara pintu tolnya adalah handset telephone selular dengan fasilitas koneksi internet yang sudah semakin murah dan canggih, apalagi setelah handset generasi 3G keluar.
Jika nanti pada masa Palapa Ring ini sudah beroperasi maka bisa dibayangkan perubahan yang akan terjadi. Media baru akan semakin mengambil peran penting. Download MP3 bisa selesai hanya dalam hitungan detik. Hampir semua yang biasa dilakukan lewat PC akan dilakukan lewat HP. Padahal anda tahu sendiri pengguna HP jauh lebih banyak daripada pengguna PC dan akan terus bertambah (bayangkan jumlah pemakai HP di 460 kabupaten).
Siapa yang masih mau bertahan dalam keadaan seperti ini dengan paradigma bisnis lama. Bisakah pelaku industri musik menghentikan aksi pembajakan dengan cara cara lama? Sementara para pembajak terus saja memanfaatkan media baru ini untuk mengeruk keuntungan.
Satu satunya cara adalah mengikuti arus perubahan dengan menggelar produk musik secara online maka singles dalam satu album bisa didownload secara individual dan tidak lagi wajib membeli satu album penuh. Adinoto seorang pencinta Apple mengungkapkan fakta dalam sebuah milis bahwa penyedia musik digital online iTunes Music Store berhasil menjadi penjual terbesar ke 4 (1. Wal Mart, 2. Best Buy, 3. Target, 4. Apple, 5. Amazon) dengan jualan 3 milyar download lagu, dan 50 juta film.
Menurut Hanna Hallberg seorang analis dari BergInsight.com memperkirakan nilai penjualan musik digital akan melampaui nilai penjualan musik audio (CD dan Kaset) pada tahun 2011 untuk kawasan Eropa yang nilainya diperkirakan mencapai 11.6 milyar Euro.
Kaum pesimistis bisa saja berdalih bahwa fakta itu kan berasal dari Barat yang notabene masyarakatnya menghargai hak cipta sedangkan di tanah air kondisinya berbeda karena masyarakatnya kurang menghargai hak cipta alias lebih suka beli barang bajakan.
Saya katakan jangan terlalu percaya analisa yang tergesa gesa seperti itu karena parameter yang digunakan tidak seluruhnya valid. Kalau memang masyarakat Barat dengan penghargaan pada hak cipta yang begitu tinggi itu bisa meredam pembajakan tentunya industri musik mereka tidak akan mengalami perubahan tapi toh ternyata industri musik Barat juga mengalami perubahan seperti yang saya paparkan diatas. Ini seperti logika bolak balik atau lingkaran setan.
Saya coba lakukan pendekatan dengan cara yang berbeda. Pembajakan hanya efektif berlaku pada masyarakat yang kurang menghargai hak cipta. Sementara perubahan efektif berlaku pada semua masyarakat baik yang menghargai maupun yang kurang menghargai hak cipta.
Baik pelaku industri musik maupun pelaku pembajakan sama sama beroperasi pada sebuah media yang sama dimana media tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang bisa dipakai untuk mengoptimalkan tujuan masing masing.
Proses perubahan itu mengalami tingkatan mulai dari medianya itu sendiri kemudian pada perilaku pengguna media sampai pada tatanan kehidupan sosial, ekonomi, budaya dst. Sebelum format MP3 keluar para pembajak menggelar produknya dalam bentuk CD Audio bajakan dengan harga jauh dibawah CD Audio original. Begitu media MP3 mulai marak para pembajak menggelar produk bajakan dalam bentuk CD kompilasi musik MP3 yang mampu memuat sampai beberapa album yang mencakup ratusan singles dengan harga yang lebih murah dari CD Audio bajakan (karena perbandingan harga dan jumlah lagu yang bisa didapat dalam satu CD).
Pada dua perubahan diatas apa yang dilakukan pelaku industri musik praktis tidak ada dalam hal memanfaatkan perubahan untuk antisipasi gerak pembajak. Sekarang perubahan sedang terjadi lagi. Dulu orang masih suka beli CD kompilasi musik format MP3 bajakan tapi sekarang kecenderunganya orang lebih selektif dengan mendownload singles yang mereka inginkan saja. Padahal fasilitas download belum lagi mencapai puncaknya karena berbagai kendala termasuk infrastruktur.
Nanti kalau fasilitas download sudah benar benar memasyarakat (tidak lama lagi) akankah pelaku industri musik melakukan kesalahan yang sama? Jangan ditanya bagaimana dengan para pembajak karena mereka pasti akan melakukan sesuatu. Sebelum itu terjadi cepat antisipasi, ikuti perubahan, gelar musik secara online supaya penikmat musik bisa mendapat produk secara legal. Jangan khawatir dengan para pembajak yang akan ikut ikutan memberi layanan yang sama karena penikmat musik akan selalu mencari layanan yang terbaik.
Sejauh pengamatan saya penyedia layanan MP3 untuk musik Indonesia belum ada yang legal dan profesional. Kalaupun ada masih menggarap pasar longtail alias produk musik indie dan belum mencakup produk dari major Label. Industri pendukung seperti micropayment atau killer-application biasanya akan bersambut karena tertarik dengan kegiatan bisnis yang sudah berjalan.
Ada satu contoh menarik dari dunia software. Kita tahu pada PC ada Windows, tapi tahukah anda berapa harga Windows yang original, saya rasa sebagian besar dari pengguna PC di tanah air tidak akan mampu membelinya. Yang mampu dibeli adalah versi bajakannya. Berbeda dengan pengguna PC yang menggunakan sistem operasi Linux pada PC mereka. Linux bisa diperoleh dengan harga yang sangat murah sehingga sangat populer dikalangan mahasiswa bahkan dikalangan perusahaan yang mau memanfaatkan perubahan.
Tentunya para pengguna Linux ini terbebas dari tudingan pelanggaran hak cipta. Ada memang yang pesimis dengan mengatakan apakah masyarakat kita perduli dengan predikat pelanggar hak cipta atau tidak. Itu terpulang kepada perlakuan dan layanan pelaku industri kepada masyarakatnya.
Beri layanan yang terbaik dan jadilah agen perubahan digarda terdepan, jangan takut kendala apalagi takut rugi karena toh selama ini industri musik sudah merugi terus dihantam para pembajak dan perubahan. Antisipasi perubahan maka sekali tembak dua musuh terkalahkan.

Industri musik Indonesia tetap menarik Rabu, 25 Juli 2012 04:56 WIB | 1885 Views


Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan label musik terkemuka, Warner Music Indonesia, menilai industri musik Indonesia tetap menarik kendati di negeri ini pembajakan karya musik menjadi hal yang umum.

"Sampai sekarang masih banyak yang kirim demo (musik) ke kita. Itu membuktikan bahwa industri musik masih menarik," kata perwakilan Warner Music Indonesia Arie Legowo pada jumpa pers di FX Jakarta, tadi malam.

Di tengah krisis industri musik akibat maraknya pembajakan dan lesunya penjualan CD akibat era digital, talenta-talenta musik Indonesia tidak merasa terhambat untuk tampil pada industri musik Indonesia.

"Kita tidak menutup keadaan itu. Siapapun yang nantinya cocok dengan (label) kita, memang akan banyak dipromosikan untuk off air," kata Arie Legowo pada jumpa pers dalam rangka "LA Lights Meet the Labels 2012" yang disebut-sebut menjadi peluang emas bagi talenta muda musik untuk unjuk gigi dan meraih mimpi masuk dapur rekaman.

Pada ajang audisi yang digelar di berbagai kota di Indonesia, band/solo/duo berbakat bertemu langsung dengan lima perusahaan label musik yakni Warner Music Indonesia, Alfa Records, Aquarius, E-Motion, dan Seven Music.

"Kita memberikan wadah kepada generasi muda yang punya talenta. Kita senang bisa memberikan kesempatan emas generasi muda untuk bertemu label. Silakan langsung buktikan kemampuan masing-masing," kata Brand Manager LA Lights, Maya Shintawati.

Sebelumnya, ajang ini telah digelar di Surabaya (9 Juni), Yogyakarta (23 Juni), dan Banjarmasin (7 Juli).  Peserta antusias menyambut ajang ini.

Dari tiga kota itu sekitar 300 peserta band/solo/duo berbakat mengikuti audisi pre-casting dan sebanyak lebih dari 100 peserta band/solo/duo berbakat berhasil tampil live audition di hadapan lima label perekaman.

"Ada beberapa yang bikin kita tertarik. Ini seperti kesempatan kita untuk bertemu langsung dengan mereka. Bukan hanya mereka yang ingin ketemu label, tetapi kita juga mau ketemu talenta baru untuk mengisi kekosongan di industri musik Indonesia," kata perwakilan dari E-Motion, Iqbal Siregar.

"Ternyata talenta-talenta daerah banyak juga. Ini ajang untuk bisa menemukan bibit-bibit baru," tambah Iqbal.

Ajang ini tidak membatasi jenis musik dan format penampilan, namun peserta audisi harus menunjukkan orisionalitasnya. 

Saat audisi, peserta akan ditantang membawakan dua lagu, satu lagu karya sendiri dan satu lagu milik orang lain.

"Para label berhak memilih. Tidak ada juara di sini," kata Maya.

M047
 
 
Musisi Melly Goeslaw Piyu Padi dan Maia Estianti saat berbicara perihal selamatkan musik Indonesia dalam konfrensi pers " Selamatkan Musik Indonesia . (ANTARA/Teresia May)

NAGASWARA SEBAGAI LABEL MUSIK NO. 1 DI INDONESIA

LаbеƖ Musik Nagaswara sebagai ƖаbеƖ Dance Nο.1 (DanceMix) di Indonesia, memproduksi berbagai musik seperti: Dance, Pop, Club, House, Hands Up Techno Trance, SƖοw Rock, dll. LаbеƖ Musik Nagaswara adalah tempat menarik untuk semua seniman merilis dan memperkenalkan musik Indonesia sebagai Trend Musik Nο.1 di masa depan. Kami berharap bahwa kehadiran produk LаbеƖ Musik Nagaswara di Indonesia membuat musik yang lebih bermakna bersama Nagaswara sebagai LаbеƖ Musik.
Selain memperluas musik Dance House Music di Indonesia juga didukung oleh Bakat Artis Baru Indonesia yang terus memperbaharui khasanah musik Indonesia, serta mengarah ke tingkat perkembangan musik dalam negeri. Kita dapat melihat Hits Kejujuran Hati oleh Kerispatih Band, diciptakan oleh Badai. Dan Cinta Putih oleh Band Kerispatih. Semua lagu dalam album Best Seller Kejujuran Hati (Platinum Awards), MTV Best Nеw Artist 2005 & SCTV Awards 2006 (Nеw Comer Group). Dan LаbеƖ Musik Nagaswara melahirkan PT. Nagaswara Artist Management (NAM) Spektakuler.
LаbеƖ Musik Nagaswara didukung lisensi multinasional terkenal dengan reputasi International di dunia dengan berbagai tren gaya musik sebagai Suprime Music GmbH Jerman dengan Groove Coverage, Thе Platinum Status οf Cover Girls album іn 2004 dengan single οf God Iѕ Girl. Kemudian LаbеƖ Musik Nagaswara menjadi Nagaswara Music & Publishing pada akhir tahun 2005. Nagaswara / PT. LаbеƖ Musik Nagaswara Publisherindo (Publishing Company), sebagai Sub-Penerbit dari Roba Music Verlag GmbH, Jerman (2005/11/30).
2007 LаbеƖ Musik Nagaswara menjadi Nο.1!!. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Perdagangan memberikan: Integrity Awards (Awards fo thе Awareness, Enforcement аnԁ Promotion οf Intellectual Property Rights) untuk Produser Rekaman LаbеƖ Musik Nagaswara. Diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Kamis April 26, 2007 di Ballroom, Shangri-La Hotel, Jakarta.
Tahun 2008, dengan bangga mempersembahkan Thе BIG Indie Artis; MERPATI, AFTER, BRO, WALI, JUWITA, AMOUR, TAHTA, HELLO, TARZANBOYZ, LENTIQ, KAREN, ERRY BLIND, INTAN NUR AINI, BASHIIRA, SASKI, SHIREEN & SAZKI (D’ SISTER), DELIMA feat. KRISTINA, 3in1, D’ BUTTERFLY, NOOKIE аƖѕο KERISPATIH (Album ke-3) аnԁ T2 (Album ke-2) dan lain lain. Tahun 2010 Nagaswara sebagai Best LаbеƖ Musik Indonesia versi Indigo Award 2010, dan masih banyak sekali prestasi dan awards yang didapat oleh sejumlah artis nagaswara dan bahkan banyak penghargaan MURI yang didapat oleh LаbеƖ Musik Nagaswara dan artisnya.

NOKIA GANDENG 9 PERUSAHAAN LABEL MUSIK INDONESIA

TEMPO.CO, Jakarta - Nokia menggandeng sembilan perusahaan label musik Indonesia dalam kerja sama layanan Nokia Musik, sebuah fasilitas unduh musik legal yang tersedia dalam ponsel seri Nokia Asha. “Kami bayar ke label, kami bayar ke artis,” kata Product Manager Nokia Indonesia Irwan Hermawan seusai peluncuran Nokia Asha 302 pekan lalu.

Namun Irwan enggan membeberkan pola kerja sama Nokia dengan para perusahaan label musik tersebut. “Pokoknya ada hitung-hitungan, tapi bagaimana caranya, tidak bisa kami sampaikan,” katanya.

Sembilan perusahaan label musik yang telah bekerja sama dengan Nokia Musik adalah Arka, Musica Studio, Trinity Optima Production, Aquarius, Virgo Ramayana, Sani Music Indonesia, Indo Semar Sakti, Emotion, dan Pelangi.

Menurut Irwan, Nokia sengaja mengembangkan layanan Nokia Music pada seri ponsel yang harganya relatif terjangkau. Pelayanan ini diharapkan bisa menjaring pengguna jauh lebih banyak serta mengaktivasi lebih banyak, ketimbang layanan ini hanya ada di seri ponsel cerdas Nokia yang berharga mahal.

Langkah Nokia ini disambut positif oleh perusahaan label musik. Menurut Direktur Trinity Optima Production Yonathan Nugroho, kerja sama dengan Nokia ini menjadi solusi bagi perusahaan musik setelah dihentikannya layanan RBT. “Apalagi sekarang ilegal download begitu mudah,” katanya.

Menurut Yonathan, layanan Nokia Musik ini seolah-olah gratis bagi konsumen. Namun sebenarnya layanan ini sudah termasuk di dalam harga jual ponsel. “Nokia yang mengurangi keuntungan untuk dibayarkan ke industri musik,” kata Yonathan kepada Tempo.

Yonathan mengatakan pangsa pasar dari layanan ini adalah sebesar jumlah unit ponsel yang dijual Nokia. “Nokia Asha 302 ini kabarnya 2 juta handset, jadi pasarnya, ya, sebesar itu,” katanya.

Selain dengan Nokia, Trinity juga sudah menjalin kerja sama dengan Nexian. Kerja sama yang sudah berjalan satu tahun ini dinilai Yonathan cukup memberikan keuntungan bagi perusahaan musik. “Ada satu juta handset nexian, berarti satu juta orang di mana satu orang bisa beberapa kali men-download,” katanya.

Perusahaan musik, kata Yonathan, juga sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Samsung. Nokia sendiri, kata Irwan, akan terus menambah musik Indonesia dalam layanan Nokia Musik. Demikian pula jumlah perusahaan label musik yang diajak kerja sama.

“Kalau bisa sebanyak-banyaknya,” katanya

PEMBERITAHUAN

Untuk kali ini, blog kita juga menerbitkan artikel2 plesetan, hacking, crcking dll

Tq :)

PLESETAN KLINIK TONG FANG

Sudah 3 tahun saya terkena kencing manis. Setelah saya berobat ke klinik Tong Fang, kencing saya menjadi asin! terima kasih klinik tong fang.
   2. Sudah 3 tahun saya menderita sakit kepala sebelah. Setelah saya berobat ke klnik Tong Fang, kepala saya tinggal sebelah.
   3. Dulu saya sering gonta-ganti pacar. Setelah ke klinik Tongfeng, saya jadi rajin gonta-ganti kelamin. Trims tongfeng
   4. Cucu saya alergi susu sapi. Setelah 3x berobat ke klinik Tongfeng, syukurlah, skrg dia rajin minum susu saya *expire*
   5. Dulu, pacar saya matanya suka jelalatan. Setelah konsul ke klinik tongfeng, kini matanya belekan. Trims tongfeng.
   6. Dulu, koruptor dihukum potong tangan. Setelah ke klinik tongfeng, skrg koruptor dihukum potong masa tahanan
   7. Dulu saya senang nonton motoGP. Tapi sejak berkunjung ke klinik Tong Feng, saya jadi kecanduan nonton 3gp.
   8. Teman saya kencing manis. Setelah 2x ke klinik tongfeng, jd kencing teh manis,. 3x berobat menjadi kencing es teh manis.
   9. Dulu saya suka mabok alkohol. Setelah ke klinik tongfeng, sy jd suka mabuk timah panas. Trims tongfeng
  10. Dulu saya banci. Stlh ke klinik tongfeng, akhirnya saya mempunyai suami. Trims tongfeng.
  11. Saya punya kebiasaan ngumpet dibalik pintu. Stlh ke klinik tongfeng, mereka mengirim sy kebalik jeruji. Trims tongfeng.
  12. Dulu saya sering kena setrap. Setelah ke klinik Tongfeng, sekarang sy sering kena setrum. Trims tongfeng.
  13. Saya sering telat datang ke sekolah. Setelah ke klinik tongfeng, saya jd telat dtg bulan. Trims tongfeng.
  14. Dulu, perut saya besar. Setelah konsul ke tongfeng, kini dada saya yg membesar. Trim's tongfeng
  15. Dulu mama minta pulsa. Setelah ke klinik tongfeng, syukurlah, skrg mama minta suami baru. Trims tongfeng.
  16. Dulu saya sering bolos psikotest di sekolah. Setelah ke klinik tongfeng, skrg saya menjadi psikopat.
  17. Saya sangat terobsesi dgn lagu2 Rumor. Setelah dirawat di klinik tongfeng, kini sy berubah jd butiran debu. Trims tongfeng
  18. Saya bekerja sbg tukang gali kubur. Setelah minum jamu dr klinik tongfeng, sekarang saya yg dikubur
  19. Di sekolah, sy kurang mahir berbahasa inggris. Setelah ke klinik tongfeng, sy jd mahir berbahasa binatang.
  20. Saya selalu lupa dimana sekolah saya. Saya ingin ke klinik tongfeng, tapi tidak tau alamatnya
  21. Dulu, guru saya sering tdk masuk kelas. Setelah ke klinik tongfeng, skrg beliau masuk surga. Trim's tongfeng
  22. Dulu saya sering terlambat ke sekolah. Setelah ke klinik tongfeng, skrg saya terlambat dapat jodoh
  23. Dulu, saya sgt malu maju ke depan kelas. Setelah ke klinik tongfeng, kini kemaluan sy sering maju ke depan
  24. Setiap ke sekolah, sy slalu lupa bawa buku. Stlh konsul ke klinik tongfeng, kini sy slalu lupa pake celana
  25. Dulu saya sgt menutup diri. Setelah berobat ke klinik tongfeng, kini sy menutup usia. Trims tongfeng
  26. Saya nakal, sampai2 org tua sy sering dipanggil ke sekolah. Setelah ke klinik tongfeng, sy dipanggil tuhan. Trims tongfeng
  27. Dulu sy sering dijewer guru. Stlh ke klinik tongfeng, sy tak pernah dijewer lg krn kuping sy dicopot
  28. Awalnya, saya rajin sekali ikut TAWURAN. Tp setelah berobat ke klinik tongfeng, kini saya rajin LULURAN. Trim's tongfeng
  29. Dulu, anak sy sering dihukum di depan kelas. Setelah ke klinik tongfeng, anak sy malah dihukum gantung. Trims tongfeng
  30. Dulu teman saya ga mau masuk ekskul. Setelah ke klinik Tongfeng, skrg dia ga mau sekolah. Trims Tongfeng
  31. Dulu saya susah tidur. Stlh berobat ke klinik tongfeng, sekarang sy gampang ditidurin. Trims tongfeng
  32. Dulu, saya lemah dalam matematika. Setelah konsul ke klinik tongfeng, kini saya lemah syahwat. Klinik tongfeng, efektif!
  33. Dulu saya takut kehilangan pacar. Stlh ke klinik tongfeng, pacar sy benar2 hilang. Trims TongFeng
  34. Dulu saya pernah DO dr kampus. Stlh minum jamu dr klinik tongfeng, alhamdulilah, skrg sy OD. Trim's tongfeng.
  35. Dulu saya sering terlambat sekolah. Stlh ke klinik tongfeng, alhamdulillah sy terlambat naik kelas. Trims tongfeng
  36. Dulu sy suka dikejar satpam krn kabur dr sekolah. Stlh ke klinik tongfeng, kini sy suka dikejar satpol PP *bencong*
  37. Saya dulu sering ketiduran di kelas. Stlh ke klinik Tongfeng, Alhamdulilah, seluruh kelas tidur semua.
  38. Dulu, saya sangat malas bergaul dgn teman2 sy. Stlh ke klinik tongfeng, syukurlah, sy jd rajin menggauli mereka. Trims tongfeng.
  39. Waktu SD saya sering boker di celana. Setelah ke klinik tongfeng, guru2 pun ikut boker di celana.
  40. Dulu saya slalu dijauhi teman2 sekolah. Tp setelah ke klinik tongfeng, skrg sy selalu dianiaya. Trims tongfeng
  41. Sudah 3 bulan anak saya menunggak SPP. Setelah ke klinik tongfeng, syukurlah, anak sy kini telat 3 bulan. Trims tongfeng
  42. Dulu saya sgt pemalu. Stelah ke klinik tongfeng & berobat 3x, skrg saya jd malu-maluin. Trims tongfeng
  43. Saya pernah tdk naik kelas. Setelah ke klinik tongfeng, alhamdulilah sy dikeluarin dr sekolah. Trim's tongfeng
  44. Dulu rapor saya selalu merah. Setelah ke klinik tongfeng, merah2nya pindah ke leher. Trim's tongfeng
  45. Dulu, saya pernah naksir kakak kelas yg cantik. Setelah ke klinik tongfeng, akhirnya sy naksir satpamnya jg. Trims tongfeng
  46. Dulu umur sy divonis tinggal 2 tahun karena penyakit. Setelah ke klinik tongfeng, sy malah divonis mati. Trims tongfeng
  47. dulu saya pernah diberi harapan palsu. Setelah saya ke klinik tongfeng, saya malah diberi janji palsu. #pfftt >,<
  48. dulu saya divonis kencing manis, semenjak ke klinik tong feng, kencing saya asseemm (>a/..<a/). Trims tong feng
  49. Dulu saya mengidap tumor otak. Setelah ke klinik tongfeng, otak sy diambil, lalu diganti dgn otak-otak. Trims tongfeng
  50. Dulu nama saya Frans. Setelah ke klinik TongFeng, nama saya jadi Fransisca. Trims Tongfeng
  51. Dulu saya menderita kencing batu. Stlh ke klinik tongfeng, kini saya jd boker batu. Yess!
  52. Dulu aku mengidap kencing manis. Stlh ke klinik tongfeng, skrg aku tak pernah kencing lagi
  53. Saya punya tahi lalat di pipi. Stlh ke klinik Tongfeng, tahi lalat sy berubah jd tahi kebo. Trims Tongfeng
  54. Dulu sy menderita gagal ginjal. Stlh ke klinik tongfeng, kini sy gagal hidup. Trims tongfeng
  55. Dulu sy mengidap tumor otak. Setelah ke klinik tongfeng, kini tumor sy hilang, beserta otaknya
  56. Saya perokok berat. Setelah ke klinik tongfeng, skrg saya lbh sering ngenyot menyan. Trim's tongfeng
  57. Saya tuyul pencuri uang warga. Setelah ke klinik tongfeng, sy berhenti nyolong duit mereka. Skrg sy nyolong duit rakyat
  58. Dulu saya jarang tertawa. Setelah baca tulisan Tongfeng ini, sekarang saya seperempat gila.
  59. Tadi pagi badan saya bau, setelah mandi badan saya jadi wangi, terimakasih klinik tong fang !
  60. Sudah Puluhan Tahun Sy Menjomblo, Tp Semenjak Saya Ke Klinik Tong Fang, Kini Sy Sudah Punya Pacar, Tp Sejenis Sama Sya

#sumber http://celvin.cyber4rt.com/2012/08/plesetan-klinik-tongfang-part-2.html

Rabu, 08 Agustus 2012

Selain LABEL - LABEL DI INDONESIA, kita juga menerbitkan cara2 untuk hacking/cracking!!

Hahahahahaha :D
Tq

Cara Acak Acak (hack) Facebook Orang (JavaScript Opera)

Waduh Lagi-lagi Cara Hack Neh... Seperti seorang Hacker Aja,padahal Ga bisa apa-apa.
Kali ini Kita Akan Hack Facebook seseorang " Mau Temen, Mau Pacar, Mau Saingan..Terserah Anda Tapi Bukan bertujuan Meng Hack Accountnya.
Dengan metode berikut kita akan Acak-Acak FB orang sesuka kita, misal Hapus Photonya, Hapus Temen-temen nya dll, semau Agan-Agan.
Mari kita Mulai, Eittt Jangan Lupa Baca " SIm Salabim "
Harap Jangan Berlebihan yah.
Cara Acak Acak (hack) Facebook Orang (JavaScript Opera)
Ikut Langkah Berikut :
Syarat Utama Browser harus pakai Browser Opera

Pertama x
Silahkan Menuju Facebook Siapa saja, sebaiknya di coba Pakai FB Temen-temen deket dulu, ntar bisa minta maaf koq.
Oke lanjut, setelah Terbuka Silahkan Lanjutkan Kelangkah berikut... " Hati-hati Melangkahnya Ntar KePleset, Lagi Musim banjir "
Cara Acak Acak (hack) Facebook Orang (JavaScript Opera)
Kedua x :
Copy Kode Berikut :

javascript:document.body.contenEditable='true'; document.designMode='on'; void 0


Ketiga x :
Hapus Alamat ( Ulr ) Facebook Teman kita tadi yang ada di Address Bar
Pastekan Kode diatas pada Address bar yg tadi di Hapus,
Cara Acak Acak (hack) Facebook Orang (JavaScript Opera)
Keempat :
Saatnya kita Beraksi
Klik Kanan Gambar atau Photo mana Saja, Sobat Bisa hapus dengan cara Klik Delete, atau bisa sobat Pindahkan kemana saja dengan menyeret Mouse

Kelima :
Horeeeee.. Berhasil...

Keenam :
Jangan Seneng dulu, Karena ini Hanya Berlaku di Kompi Agan saja!!!

Ketujuh :
Maafkan Daku yah, karena tidak bermaksud mempermainkan Sobat
Hanya bertujuan Berbagi Ilmu

contoh facebook yang saya acak acakin
KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR
Cara Acak Acak (hack) Facebook Orang (JavaScript Opera)






Semoga Artikel Cara Acak Acak (hack) Facebook Orang (JavaScript Opera) Bermanfaat Bagi Anda.
 
#Sumber http://celvin.id-fb.com/

CARA HACK PASSWORD FACEBOOK DENGAN EMAIL COLL;APSE

Jika dua syarat itu terpenuhi, maka kemungkinan besar anda bisa hacking facebook target yang pada awalnya harus hack emailnya dulu. Mari kita lanjutkan untuk langkah-langkah hack facebook via email ini, pertama-tama saya paparkan tutorial hack facebook via email yahoo (jika target menggunakan email yahoo). Cara Hack Password Facebook
Langkah pertama, Lakukan Seperti gambar di bawah ini....

Langkah Kedua, Seperti Gambar di bawah ini.........
Langkah ketiga, Seperti Gambar di bawah ini........ Cara Hack Password Facebook





Langkah Keempat, Seperti Gambar di bawah....(Jika anda benar-benar dekat dengan target, maka anda kemungkinan besar bisa menjawab pertanyaan di kolom tersebut)
Langkah Terakhir, jika anda bisa menjawab pertanyaan pada langkah keempat. Maka, anda akan masuk pada halaman reset password. Halaman reset password adalah password baru yang bebas anda buat atau secara tidak langsung anda telah menguasai email tersebut.



Setelah anda menguasai email target, maka langkah selanjutnya anda hack facebook target. Lihat langkah-langkah berikut:
1. Klik "lupa kata sandi anda?"

2. Isi captcha dan email target (email yang anda hack), Lihat Gambar:
3.Klik "Atur Ulang Kata Sandi"


4. Setelah langkah diatas anda lakukan, maka akan tampil halaman seperti ini:
5. Isi Kolom diatas sesuai dengan kata sandi yang anda terima di email yang telah anda hack tadi.
Cara Hack Password Facebook
Jika langkah-langkah diatas sudah dilakukan, maka facebook dan email telah anda kuasai. Gunakanlah tutorial ini untuk hal yang bermanfaat dan jangan gunakan untuk mencuri chip pokerya...? Blogger Fakir tidak bertanggung jawab jika anda melakukan kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sukses untuk semua, mari terus belajar untuk mengembangkan kreatifitas kita yang telah Allah berikan.....
Cara Hack Password Facebook

#sumber http://celvin.id-fb.com/

Tradisi Pemberian PH Emas dan Perak

Musica Studio's juga sering melakukan terobosan mengesankan dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan prestasi insan musik Indonesia. Di mulai pada tahun 1983, bertempat di Hotel Indonesia Jakarta, diberikan penghargaan piringan emas (Gold Record) dan piringan perak (Silver Record) untuk artis rekaman berprestasi dari sisi penjualan PH atau album rekamannya. Nama Hetty Koes Endang, Jamal Mirdad, Rafika Duri, Harvey dan Chrisye, pernah menerima penghargaan ini. Tradisi pemberian Gold dan Silver Record terhenti pada awal tahun 90-an, seiring dengan kian maraknya pemberian penghargaan dari institusi luar, antara lain BASF Awards dan Anugerah HDX. Dua lembaga penghargaan itu, belakangan menghilang, dan pada tahun 1997 yang lalu lahirlah lembaga lain bernama Anugerah Musik Indonesia. Pada tahun 80-an itu, sebenarnya tradisi awarding di dunia musik ala Musica bisa mendampingi kegiatan sejenis yang pernah dipopulerkan Angket Siaran ABRI yang dikelola oleh stasiun penyiaran RRI sejak awal dekade 70-an. Waktu itu sejumlah artis tenar Musica Studio's ikut meramaikan pesta kemenangannya sebagai 'mega bintang terpopuler'. Memasuki abad globalisasi, jajaran pimpinan Musica Studio's sadar betul harus segera mengantisipasi perkembangan zaman dengan mengadakan banyak perubahan. Sumber Daya Manusia-nya lebih ditingkatkan, lebih khusus lagi yang membidangi masalah teknis rekaman. Kecuali membekali sound engineer dengan pengetahuan rekaman modern, pimpinan Musica Studio's juga mulai merancang tampilan yang lebih canggih dari peralatan rekaman, akustik ruang rekam dan tak kalah penting adalah, pembenahan fisik kantor. Belakangan - tepatnya sejak tahun 1995 - Musica Studio's untuk pertama kalinya melakukan pembenahan kualitas rekaman, juga membuka diri dalam mengerjakan jasa mastering disamping memperteguh kekuatannya sebagai produser eksekutif (lewat pimpinannya) dan distributor album produksi perusahaan lain. Sementara itu - masih berkaitan dengan era globalisasi - jajaran pimpinan Musica Studio's lantas melebarkan sayapnya dengan bekerja sama lewat perusahaan rekaman lain. Struktur organisasi ditingkatkan, SDM kian dimantapkan dengan cara mempelajari teknologi baru di studio lain di luar negeri, termasuk memulai menerapkan tata cara mastering. Memasuki tahun 1998 PT Musica Studio's memiliki karyawan sekitar 60 orang, 15 orang diantaranya menguasai teknis rekaman, sisanya adalah tenaga administrasi, promosi, sampai divisi 'pencari bakat'. Perusahaan rekaman ini akhirnya tak hanya bergerak di jenis musik yang banyak diburu orang seperti pop dan dangdut, tapi juga mulai merambah ke jenis musik lain, seperti R&B, rock, rap, dance, alternatif, techno dan banyak lainnya. Jadi, sangat wajar jika pada perebutan beragam penghargaan untuk insan musik seperti BASF Awards, Anugerah HDX, Anugerah Musik Indonesia atau yang bersinggungan dengan tayangan video klip seperti Video Musik Indonesia, artis-artis tenar yang berkibar lewat bendera Musica Studio's, hampir selalu menduduki deret papan atas yang terkondang dan berkualitas. Ini semua terjadi karena kesetiaan dan kerja keras jajaran artis, staf pimpinan dan karyawan Musica Studio's pada motto perusahaan : Mengutamakan Mutu dan Kepuasan Anda!

#sumber wikipedia

Musica Studio's n Sejarah Musica Studio's

Musica Studio's merupakan produsen musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini menggunakan nama Musica Studios pada tahun 1971, sebelumnya nama Metropolitan Studio's pada tahun 1968. Perusahaan ini merupakan perusahaan rekaman terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menghasilkan musik dan entertainment.
Berawal dari pekerjaan Yamin Widjaja (Amin) sebagai pemilik toko elektronik dan distributor album rekaman yang membuka outletnya di kawasan Pasar Baru, dimulailah sejarah panjang industri rekaman terbesar di Indonesia. Toko elektronik dan distributor rekaman tersebut didirikan pada awal tahun 60-an dengan nama toko Eka Sapta. Pak Amin Cengli - begitu Yamin Widjaja biasa disapa - secara tak sengaja banyak berkenalan dengan orang-orang tenar di dunia musik, antara lain almarhum Bing Slamet, Ireng Maulana, Enteng Tanamal dan Idris Sardi. Pergaulan di seputar orang musik itulah yang pada akhirnya menjadi inspirator lahirnya nama band Eka Sapta. Sebagai pemilik toko elektronik dan distributor rekaman yang ikut membangun band Eka Sapta, Amin bergerak lebih jauh dengan mendirikan perusahaan rekaman sendiri. Pada awalnya ia meminjam alat rekaman milik perusahaan Remaco, membuat rekaman di Singapura dan membangun studio rekaman sendiri dengan nama PT Warung Tinggi di kawasan Warung Kopi Jakarta. Perusahaan ini pada awalnya memproduksi sejumlah rekaman, satu diantaranya adalah album Titiek Puspa. PT Warung Tinggi inilah yang merupakan embrio berdirinya PT Metropolitan Studio pada tahun 1968. Hoki Amin Cengli - ayah 6 anak dan istri Lanni Djajanegara itu - kian berkembang. Pada awalnya memproduksi rekaman band Eka Sapta, karya lagu dan suara almarhum Bing Slamet, A. Riyanto dan sejumlah rekaman lain dalam bentuk piringan hitam (PH) dan kaset. Seiring dengan sukses debut rekaman tersebut, pada Oktober tahun 1971, Amin mengubah nama PT Metropolitan Studio menjadi PT Musica Studio's dalam bentuk akte pendirian perusahaan rekaman formal. Sejak saat itulah berlangsung pembenahan perangkat lunak dan perangkat keras perusahaan rekaman ini, misalnya dari jumlah studio rekaman yang hanya 2 buah dengan masing-masing 4 tracks pada tahun 1968 menjadi 8 tracks pada tahun 1979, berkembang lagi menjadi 16 tracks pada 1981 dan 24 tracks pada tahun 1983. Kini jumlah studio rekaman yang terletak di kompleks PT Musica Studio Jl. Perdatam Pasar Minggu Jakarta Selatan itu berjumlah 5 buah. Sebagai perusahaan rekaman terbesar di Indonesia, Musica Studio's segera melakukan inovasi dalam pola kerja manajemen produksi. Sumber daya manusianya ditingkatkan, kualitas produksi album rekaman diperbesar. Sewaktu Yamin Widjaja meninggal dunia pada bulan Agustus 1979, istrinya Ny. Lanni Djajanegara bersama 4 dari 6 anaknya - mengambil alih kendali, menjadi tulang punggung 'kerajaan bisnis' rekaman PT. Musica Studio's. Empat orang putera-puterinya itu adalah Sendjaja Widjaja, Indrawati Widjaja, Tinawati Widjaja dan Effendy Widjaja. Di bawah kuartet pekerja rekaman bertangan dingin ini, PT Musica Studio's berkembang bagai kerajaan musik raksasa di Indonesia, yang berhasil mengantar orang-orang musik muda menjadi artis tenar di bumi Indonesia. Sebelum itu, PT Musica Studio's juga didukung oleh keluarga Widjaja lainnya, yaitu Seniwati Widjaja dan Sundari Widjaja.

Dari Chrisye, Shamen, Pesta Rap sampai Peterpan

Musica Studio's menjadi kantung-kantung dan base-camp artis tenar Indonesia. Setelah era A. Riyanto, Emilia Contessa, Ineke Kusumawati, Vivi Sumanti, Rhoma Irama dan Ernie Djohan pada tahun 60-an, kemudian muncul nama tenar Rafika Duri, Harvey Malaiholo, Jamal Mirdad, Chrisye, Andi Meriem Matalatta, Hetty Koes Endang, Ritta Rubby Hartland, Elly Sunarya, Grace Simon pada tahun 70-an. Pada dekade 80-an muncul nama-nama tenar Betharia Sonata, Iwan Fals, Nani Sugianto dan lain-lain. Kemudian pada dekade 90-an seiring dengan munculnya trend grup dan jenis musik yang beragam - Musica Studio's membidani popularitas Trio Libels, Kahitna,Shamen,Java Jive,Monkey Republics,komedian Project Pop dan penyanyi solo Inka Christie, rapper Iwa K dan sejumlah album kompilasi. Juga tak boleh dilupakan, Musica Studio's berperan besar pada lahirnya kelompok musisi remaja tenar Base Jam. Dan akhir-akhir ini dirilislah album-album yang membesarkan nama Peterpan & Geisha

Tradisi Pemberian PH Emas dan Perak

Musica Studio's juga sering melakukan terobosan mengesankan dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan prestasi insan musik Indonesia. Di mulai pada tahun 1983, bertempat di Hotel Indonesia Jakarta, diberikan penghargaan piringan emas (Gold Record) dan piringan perak (Silver Record) untuk artis rekaman berprestasi dari sisi penjualan PH atau album rekamannya. Nama Hetty Koes Endang, Jamal Mirdad, Rafika Duri, Harvey dan Chrisye, pernah menerima penghargaan ini. Tradisi pemberian Gold dan Silver Record terhenti pada awal tahun 90-an, seiring dengan kian maraknya pemberian penghargaan dari institusi luar, antara lain BASF Awards dan Anugerah HDX. Dua lembaga penghargaan itu, belakangan menghilang, dan pada tahun 1997 yang lalu lahirlah lembaga lain bernama Anugerah Musik Indonesia. Pada tahun 80-an itu, sebenarnya tradisi awarding di dunia musik ala Musica bisa mendampingi kegiatan sejenis yang pernah dipopulerkan Angket Siaran ABRI yang dikelola oleh stasiun penyiaran RRI sejak awal dekade 70-an. Waktu itu sejumlah artis tenar Musica Studio's ikut meramaikan pesta kemenangannya sebagai 'mega bintang terpopuler'. Memasuki abad globalisasi, jajaran pimpinan Musica Studio's sadar betul harus segera mengantisipasi perkembangan zaman dengan mengadakan banyak perubahan. Sumber Daya Manusia-nya lebih ditingkatkan, lebih khusus lagi yang membidangi masalah teknis rekaman. Kecuali membekali sound engineer dengan pengetahuan rekaman modern, pimpinan Musica Studio's juga mulai merancang tampilan yang lebih canggih dari peralatan rekaman, akustik ruang rekam dan tak kalah penting adalah, pembenahan fisik kantor. Belakangan - tepatnya sejak tahun 1995 - Musica Studio's untuk pertama kalinya melakukan pembenahan kualitas rekaman, juga membuka diri dalam mengerjakan jasa mastering disamping memperteguh kekuatannya sebagai produser eksekutif (lewat pimpinannya) dan distributor album produksi perusahaan lain. Sementara itu - masih berkaitan dengan era globalisasi - jajaran pimpinan Musica Studio's lantas melebarkan sayapnya dengan bekerja sama lewat perusahaan rekaman lain. Struktur organisasi ditingkatkan, SDM kian dimantapkan dengan cara mempelajari teknologi baru di studio lain di luar negeri, termasuk memulai menerapkan tata cara mastering. Memasuki tahun 1998 PT Musica Studio's memiliki karyawan sekitar 60 orang, 15 orang diantaranya menguasai teknis rekaman, sisanya adalah tenaga administrasi, promosi, sampai divisi 'pencari bakat'. Perusahaan rekaman ini akhirnya tak hanya bergerak di jenis musik yang banyak diburu orang seperti pop dan dangdut, tapi juga mulai merambah ke jenis musik lain, seperti R&B, rock, rap, dance, alternatif, techno dan banyak lainnya. Jadi, sangat wajar jika pada perebutan beragam penghargaan untuk insan musik seperti BASF Awards, Anugerah HDX, Anugerah Musik Indonesia atau yang bersinggungan dengan tayangan video klip seperti Video Musik Indonesia, artis-artis tenar yang berkibar lewat bendera Musica Studio's, hampir selalu menduduki deret papan atas yang terkondang dan berkualitas. Ini semua terjadi karena kesetiaan dan kerja keras jajaran artis, staf pimpinan dan karyawan Musica Studio's pada motto perusahaan : Mengutamakan Mutu dan Kepuasan Anda!


 #Sumber Wikipedia

Selasa, 07 Agustus 2012

Republik Cinta Management



Republik Cinta Management (RCM) adalah sebuah perusahaan musik Indonesiayang melakukan aktivitas memanage para musisi, penyanyi, band dan para seniman lain berhubungan dengan musik. Management ini lahir pada Maret 2007yang dipelopori oleh Ahmad Dhani, seorang komposer musik dan penulis laguIndonesia, pentolan Dewa 19. Misi utama RCM adalah mengembangkan kemampuan dan profesionalisme musisi dan penyanyi-penyanyi Indonesia. Saat ini RCM membangun kerjasama dengan label/perusahaan rekaman ternama EMI Music Indonesia, EMI International Hong Kong, Pelangi Record dll, serta kerjasama dengan sejumlah stasiun TV Nasional dan Event Organizer nasional dan internasional. Sekarang RCM juga telah mempunyai perusahaan rekamannya sendiri yang diberi nama Republik Cinta Record (RCR). Saat ini RCM juga mengembangkan bisnis The Rock Cafe di Jakarta dan Bandung. RCM juga siap melebarkan sayap kafe The Rock di sejumlah kota di tanah air Makassar, Bali, dan Malang serta di luar negeri Kuala Lumpur. Saat ini RCM telah menjalin kerjasama dengan MNC Group.
#Sumber dari Wikipedia